Technopreneurship (technology entrepreneurship)
adalah gabungan dari inovasi-inovasi danteknologi (kemampuan ilmu pengetahuan
dan teknologi dan tekhnologi) dengan kewirausahaan(bekerja sendiri untuk mendatangkan
keuntungan melalui proses bisnis). Technopreneurship bersumber dari sebuah invensi
dan inovasi. Technopreneurship juga diartikan sebagai kumpulan dari beberapa
inovasi yang berbasis tekhnologi. Sedangkan tekhnologi adalah cara atau metode
untukmengolah sesuatu agar terjadi efesiensi biaya dan waktu, sehingga
dapat menghasilkan produk-produkyang berkualitas. Dasar-dasar penciptaan
tekhnologinya adalah kebutuhan pasar, solusi atau permasalahan, aplikasi
berbagai bidang keilmuan serta modernisasi.
Globalisasi,
inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa
perusahaan- perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya. Agar
dapat terus bertahan, perusahaan- perusahaan mengubah dari bisnis yang
didasarkan pada sumber daya (resources-based business)menuju (bisnis
berdasarkan pengetahuan), dengan karakteristik utama ilmu pengetahuan.
Ketika pencapaian utama perusahaan adalah sustainable competitive
advantage atau pencapaian daya saing bisnis berkelanjutan, maka manajemen
perusahaan akan didorong pada proses pencapaian dan pengembangan pengetahuan
sebagai strategi bersaing perusahaan.
Competitiveness
juga didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih dancepat,
ketertinggalan dalam penguasaan teknologi akan berdampak pada kesulitan
untukmemenangkan persaingan, baik itu di level negara atau organisasi.
Persaingan antar negara ditandaidengan peningkatan skala produksi yang dapat
dihasilkan, investasi langsung yang dating dari luarnegeri dan peningkatan
standar hidup masyarakat. Merujuk pada hasil pertemuan Word EconomicForum
(WEP), keunggulan kompetitif negara dihasilkan oleh dua factor utama yaitu
kompetitif dalam pertumbuhan dan kompetitif pada mikroekonominya.
keunggulan kompetitif ini dihasilkan oleh factor penguasaan teknologi,
peran instutusi publik dan sumber daya makroekonomi.
Daya saing
seperti inilah yang dewasa ini menurun bagi Indonesia, peranan produk
nasionalyang di hasilkan oleh peran tenologi tinggi masih sangat rendah,
produksi Indonesia masih didominasioleh hasil teknologi rendah dan menengah,
konsekwensinya adalah Indonesia sulit untuk memperolehkeungulan kompetitif,
karena kapabilitas teknologinya masih rendah. Dengan kata lain upaya yang paling
layak untuk di kedepankan adalah bagaimana meningkatkan penguasaan tekologi
untuk meningkatkan daya saing, baik itu pada level organisasi maupun level
negara.
Salah satu
jawabannya adalah dengan konsep penerapan technopreneurship untuk mencapai keunggulan
masa yang akan datang. Prespektif bisnis masa yang akan datang harus dibangun
dari pondasi penguasaan teknologi, konsepsi ini memerlukan sinergi antara
penguasaan teknologi dankapasitas pembangunan, kemudian teknologi di trasformasikan
menjadi dasar bisnis. Esensinya adalah techonopreneurship sebagai pembangunan
yang berbasis pada teknologi atau Technology- business-based.
Pada level
negara diperlukan sinergitas antara teknologi dan pembangunan,
sepertisinkronisasi antara pemerintah dan peraturan bisnis, dalam jangka
panjang sinergi ini akan menciptakan pertumbuhan berkelanjutan, dan dengan
dukungan teknologi yang maksimal yang padaakhirnya akan menciptakan peluang
sebagai motor penggerak pertumbuhan.
Kondisi yang
sama diterapkan pada level bisnis atau organisasi, organisasi yang
inginmencapai keunggulan kompetitif berkelanjutan adalah organisasi yang
berbasis pada penguasaan teknologi dan menjadi teknologi sebagai motor
penggerak organisasinya.
Di zaman modern
sekarang telah banyak technopreneur yang berhasil melakukan
komersialtekhnologi, sehingga menjadi sebuah produk yang diterima secara luas
di pasar. Salah satu contohnya produk mobil ford yang diciptakan oleh
Henry Ford. Begitupun di negara Indonesia, banyaktechnopreneur yang sukses dan
berhasil menciptakan produk-produk yang berbasis tekhnologi. Saatini
perkembangan tekhnopreneurship di Indonesia semakin pesat. Banyak penemuan dan
ide-ide baruyang diciptakan oleh entrepreneur indonesia, berbagai kemajuan yang
dicapai diawali dengan risetdan penemuan baru didalam bidang tekhnologi
yang kemudian dikembangkan sedemikian rupasehingga memberikan keuntungan bagi
penciptanya dan masyarakat pengguna. Fenomena perkembangan bisnis dalam
bidang tekhnologi di Indonesia, diawali dari sebuah ide-ide kreatifdibeberapa
pusat penelitian yang mampu dikembangkan sehingga memiliki nilai jual di pasar.
Pada saat ini
perkembangan bisnis dalam bidang tekhnologi, sebagian besar dihasilkan dari sinergi
antara technopreneur yang umumnya berpartisifasi dengan berbagai pusat
riset, dengan penyediaan modal yang akan digunakan dalam berbisnis.
Hubungan tersebut akan mendorong pada perkembangan bisnis tekhnologi yang
ada dibeberapa negara. Jika kita perhatikan, di negara kita saatini, telah
banyak penemuan-penemuan baru yang diciptakan oleh tekhnopreneur. Bahkan
sekarang banyak entrepreneur-entrepreneur yang lahir yang akan mengembangkan
Indonesia.
Perkembangan technopreneurship
di Indonesia dalam 5 tahun kedepan akan pesat sekali.Akan lahir
penemuan-penemuan baru yang diciptakan oleh entrepreneur-entrepreneur yang
akanmenciptakan sebuah inovasi yang tidak ada menjadi ada, dan yang tidak
mungkin menjadi mungkin, baik dalam segi ekonomi, maupun tekhnologinya.
Dalam perkembangan 5 tahun kedepan tekhnologiakan terus meningkat semakin
canggih dan semakin meluas di masyarakat. Seperti akan terciptanyamobil
terbang, sepatu terbang, robot pembantu rumah tangga, kipas angin tanpa listrik,
dan sebagainya.
Sekarang pemerintah
telah menciptakan banyak pendidikan yang bertujuan untuk mencetakanak-anak
bangsa supaya indonesia maju. Salah satunya adalah Universitas Surya University
yangdidirikan oleh prof. Yohanes Surya, Ph.D di Jl. Scientia Boulevard
Blok U/7 Summarecon Serpong,Tangerang-Banten. Didalamnya mencetak anak-anak
menjadi orang yang hebat khususnya technopreneurship yang akan membawa
perkembangan tekhnologi di Indonesia dan memilikikompetensi tinggi yang
mampu mencetak gengerasi dengan jiwa wirausaha. Perkembangan technopreneurship
di Indonesia juga memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkaitsecara
integral, pemerintah memiliki peran besar dalam pembuatan aturan yang mendorong
iklimusaha kompetitif dan pemberdayaan, lembaga keuangan memiliki peran dalam
peningkatan kapasitausaha, perguruan tinggi berperan dalam riset dan
pengembangan terhadap teknologi tepat guna,termasuk program industrial
cluster dan incubator bisnis, berkaitan juga dengan pembangunan
sumberdaya manusia dan lainnya, yang semuanya dapat dikoordinasikan oleh
pemerintah.
Tujuan jangka
panjangnya adalah peningkatan kemampuan penciptaan laba oleh
perusahaan berbasis teknologi tersebut, wirausahawan juga harus menempatkan
strategi level bisnisnya yangmendorong inovasi dan kreatifitas dan pemerintah
juga mendorong peningkatan level usaha kearah persaingan tingkat
internasional.Peran pemerintah dalam membangun budaya kewirausahaan juga sangat
penting dalam peningkatan mutu dan membangun spirit transpormasi kewirausahaan
Indonesia dari konvensional Technopreneurship di Era Globalisasi
0 komentar:
Posting Komentar